Tugas Bahasa Indonesia
Tugas :
Membuat Cerpen
Nama : Ficky Septian Ali
Kelas : 10.5
No absen : 12
Sebelumnya Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Facebook
Oleh Ficky Septian Ali
Waktu itu pembagian kelas di SMA-ku, pagi – pagi tepatnya di ruang Biologi kalau gag salah 1.20 aku dengan rasa malunya di kelas diem dan bingung karena gag ada satu pun yang ku kenal. Aku yang awalnya pemalas, nakal, dan sebagainya hari perhari mulai hilang setelah aku mengenalnya. Aku benar – benar merasa berbunga – bunga saat itu. Aku dengan rasa berbunga – bunganya aku cari dia di facebook tapi sayang gag ketemu. Kemudian esok harinya dia yang lagi tuker – tukeran nomer hape dan alamat facebook dengan seseorang aku dengan tersipu – sipu tanya padanya, “ Nama mu di facebook apa ?? aku add yah !! “ ia menjawab, “ ******* ****** ***** “. Sepulang sekolah langsung buka PC cari dia di EFBE walaupun akhirnya aku dimarahi gara – gara belum ganti baju, makan, sholat dan lain – lian. Akhirnya pencarianku di Efbe break sebentar setelah semua udah di laksanain langsung “groook” bunyi kursi yang aku duduki eh malah patah kursinya :D. Akhirnya setelah perjuangan yang melalui step by step akhirnya ketemu juga yang namanya %$^^$&%^&*&(%$#@ aku langsung add, tapi sayangnya dia gag online, rasanya lama banget ia konfirm aku, padahal gag sampai sehari tapi rasanya kaya sebulan. Bangun tidur aku langsung buka efbe lewat hape ternyata dia dah konfirm, rasanya seneng banget. Karena itu aku yang awalnya gag suka sekolah disini semakin hari semakin suka walaupun dirumah gag betah. Semakin hari ku jalani hariku di sekolah dengan rasa setengah ikhlas dan setengah gag ikhlas makanya waktu MOS semuanya sengaja di buat salah soalnya gag niat, tapi semakin hari aku semakin kenal dia aku semakin niat sekolah, semangat ku belajar tumbuh lagi aku tulis semua unek – unekku di diary ku terkadang di update di efbe biar pada baca sekalian curhat. Saat ku online dan mau update status aku sering melihat dia juga sedang online, tapi aku belum berani untuk ngajak chatingan karena aku aku hanya berfikiran negatif kaya “dia marah gag yah?”, “dia eee gag yah?”, “dia aaa gag yah?” dan sebagainya. hingga akhirnya aku coba memberanikan diri untuk berani ngajak ngobrol karena aku ingin tau sebenarnya apa yang membuatku malu – malu tersipu padanya, semua pikiran negatifku aku balang jauh – jauh dari otakku, mulai dari kata, “ hay .. ” aku mulai kasih sinyal padanya. Dia membalas, “ hay juga “, aku dengan senangnya terus membalas hingga aku meminta nomor hapenya, “ Eh, nomor kamu berapa ?? “. “ Cuma satu “, jawabnya. “ maksudnya ?? “ tanyaku. “ aku Cuma punya satu nomor, buat apa banyak – banyak ? “. “ buat akulah, heheheee “ jawabku. “ yaudah nih “ 32 “ “, balas dia. “ apa tuh ?? “, tanyaku. “ itu nomorku “, jawab dia. “ koq Cuma sebagian “, tanyaku. “ Cuma itu koq, orang Cuma nomor sepatu haa :D :P “ jawabnya. “ Ohh. Nomor hapenya mana ?? “ tanya aku. “ di aku “ jawabnya. “ aku minta oh !! “ pintaku. “ gag boleh “, jawabnya. Aku dengan sewot – sewotnya tanya, “ bisane ??? “. “ orang Cuma satu “. Dia tetep kaya gitu tapi tetep saja gag kasih nomer hape, njeleih ora pendengar dan pembaca cerpenku ??? hingga akhirnya aku memberanikan diri meminta nomor hapenya secara langsung, jawabnya apa yah ?? kayanya “ sama dia saja “. Sama dia siapa sih ??. ahirnya terpaksa minta ma sebelahku. Dan di kasih, “ makasih yah rul “. “ ya sama –sama “ jawab khaerul. Aku yang dah dapat tapi bingung mau sms apa, dan lainnya. Dan akhirnya aku putuskan wat curhat aja lewat updatetan status efbe. Tapi setelah aku lihat dia ternyata lagi online. Tanpa basa – basi aku langsung menyapanya, “ hay cewe “. Jawabnya “ hay “. Dengan nada – nada bercanda aku tanya “ dah punya pacar belum nih?? “. “ udah tapi udah putus “, jawabnya. “ berarti jomblo donk, daftar boleh ?? “ tanyaku. Dengan cukup lama ia menjawab “ kamu juga dah punya pacar ya ! “. “ mana ?? siapaa ?? “ tanyaku. Ia membalas, “ tuh profil efbemu berpacaran kan ??? “. Kemudian aku mendengar teriakan aneh dan berbau jahat. Dengan nada berteriak Ia mengatakan, “ TURU AWAN FIK !!!, aja dolanan komputer bae !!! ben bengine ora ngatuk sinaune “. Secara tidak sengaja aku mengucap “ BEBEH “ dengan nada berteriak tanpa sadar. Namun setelah saya tau kalau yang berteriak adalah nenek ipar saya. Langsung deh habis dah aku di makan dia. Aku langsung ngetem layaknya bubur yang udah dingin. Akhirnya tidurlah aku dengan sewotnya. Aku terus memikirkanya facebook, facebook dan facebook. Hingga hape pun selalu menemani proses belajarku di malam hari tapi ternyata ketahuan dan akhirnya hape disita.
Sesampainya di sekolah waktu pelajaran ICT dia bersama temannya ia melihat profil efbeku dan klik link ke pacar palsuku mungkin karena sekolahnya di sma 3 jadi dia pengin tau siapa orang yang berpacaran denganku. Dan akhirnya setelah ke bawah, kebawah lagi, kebawah lagi ternyata emailnya “ fickymanist@gmail.com “. Akhirnya kepergok juga kalau itu palsu, tapi gapapa dia jadi tau kalau aku jomblo pula. Tapi entah apa yang terjadi aku malah terlihat sangat menyukainya. Aku lupa semua, aku lupa diri aku gag tau diri dan akhirnya di removelah aku dari efbenya, gag lagi bisa baca statusnya, gag bisa like statusnya, koment –komenan, chating – chating strees pokokee....... Aku mulai intropeksi diri, aku mulai berhenti efbean, mulai malas nulis diary, mulai pengin pindah lagi. Langsung aku sms mamah. “ ma, aku pindah saja ke cilacap aku gag kuat “. dengan gampangnya ibuku menjawab, “ ya silahkan, tapi besok semester dua saja yah !! dah nanggung “. Sms pun berdatangan dari cilacap sms banyak yang muncul kata “ fik, cepet pindah !! aku kangen kamu, masa setiap ku main gag ada kamu gag asik “. pokoknya intinya maunya aku pindah. Tapi dari slawi ada yang loss manah, jangan fick, jangan, jangan pindah dll. Hingga aku malah lebih tertarik untuk kembali ke kota asal. Tapi ternyata hubungan membaik aku kembali di konfirmasi, aku kembali pada kondisi stabil. Tanpa basa – basi aku sms mamah. “ ma, gag jadi pindah deh, surat – surat buat njembput aku di batalin aja.. aku mau disini saja “. Mamah menjawab. “ keputusan padamu, kamu berhak memilih “. Aku mulai senang aku mulai kembali rajin belajar, efbean, update status dll. Hingga akhirnya walaupun aku diremove karena ia yang salah paham tentang status itu. Aku tetap bertahan dan tetap duduk terdiam di rumah dengan menulis diary di pc sambil fb-an sambil nonton tipi. dan waktu aku chatingan aku malah di suruh nyerah saja untuk ngejar – ngejar dia oleh orang yang katanya perhatian ma aku. “ fik, sudahlah menyerah saja ! dia gag bakal suka ma kamu !, “ aku yang emosi menjawabnya dengan kata – kata kotor, “ mbuhlah sapa sih kwen ?? nanalaah nanalahh... “ hewan di kebun binatang keluar semua dari mulutku rame sekali saat itu hingga katanya, “ kamu tau gag ?? dulu itu kamu di konfirmasi lagi gara – gara aku, kamu tahu ga ?? bunga darimu itu di buang jauh – jauh coklatnya saja yang dia makan, dia dengar namamu aja dia jijih. Pembaca dan pendengar yang budiman apa yang anda rasa jika sampa ada kata jijih dari mulut seseorang ?? darahku naik aku rekam semua percakapan itu aku tanyakan seseorang dan jawabanya cukup menenangkan hati, “ iya, dia memang buang bunga kamu tapi dia punya alasan yaitu karena dia itu gag boleh pacaran ma orang tuanya jadi kalau ada bunga dia takut orang tuanya curiga “. Dan aku tanya padanya, “ tapi kata dia nanananananaaaah “. Dan ia menjawab, “ ia kok di percaya, gag usahlah “ mulai saat itu aku gag percaya sama dia walaupun gag ada rasa sewot maupun lainya di dalam perasaanku.
Kembali ke efbe, aku akhirnya benar – benar menyerah sampai aku kirim pesan padanya, “ sekarang aku benar – benar udah nyerah jadi anggap biasa saja yah ! “ dan ia pun menyutujuinya. Akhirnya bendera putih berkibar namun walau perjuanganku berakhir tapi aku tetap merasa canggung atau lainya jika bertemu dia, walau kadang aku sms “ aku konfirm oh “ dan jawabnya selalu “ males “ aku tetap sabar dan berfikir positif. Dan aku kini mulai salut padanya karena kamu juga berfikir positif tentang statusku, seperti status yang “ sebenarnya yang lucu yang lagi mainan kucing atau kucing nya ?? “ dan waktu temanmu tanya kaya gitu kamu menyikapinya dengan baik. Kamu hanya menjawab “ masalahnya yah, yang main kucing itu bukan saya doang tapi banyak “ meski aku tahu kalu kamu juga merasa..
Demikian adalah cerpen dari saya apabila ada kekurangan mohon maaf, karena cerpen ini sedikit di edit mungkin akan mengakibatkan tanggapan yang kurang baik bagi pemeran yang ada di dalam cerita. mungkin anda juga bisa memberikan saran atau tanggapan terhadap saya kirim tanggapan anda ke ficky_septian@yahoo.com. Terima kasih
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Belum ada tanggapan untuk "Facebook"
Post a Comment
Harap memberi komentar